Berita yang lain ?

Sabtu, 30 Agustus 2014

SEJARAH BULU TANGKIS DI INDONESIA

SEJARAH BULU TANGKIS DI INDONESIA

    Permainan Bulu tangkis di Indonesia mulai di kenal sebelum tahun 1959-an. Seiring dengan pesatnya perkembangan Bulu tangkis di Indonesia, beberapa perkumpulan menyepakati untuk mendirikan suatu organisasi yg di singkat PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) yg di dirikan pada tanggal 15 Mei 1951 , Federasi Bulu tangkis internasional ( IBF ) di dirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia baru dan Perancis sebagai angota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Olahraga ini menjadi olahraga olimpiade musim panas di olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea selatan masing-masing memperoleh dua medali emas.
    Perkembangan Bulu tangkis di Indonesia tidak dapat di pisahkan dari perkembangan Bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan sampai periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yg pulang belajar dari luar negri, dengan cepat menjadikan olahraga ini di gemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40-an, olahraga ini telah merasuk kedalam pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun di selenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ( PBSI ) di kota Bandung. Kegiatan yg semarak, kompetisi yg teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yg positif yakni ke berhasilan merebut Thomas Cup, lambing supremasi Bulu tangkis dunia. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yg baru saja hancur karna perang kemerdekaan ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia Internasional.

    Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yg mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga semenjak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukan prestasinya di berbagai turnamen internasional, seperti di All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar