Berita yang lain ?

Sabtu, 30 Agustus 2014

PEMBAHASAN JUDO

BAB II PEMBAHASAN
SEJARAH JUDO

A.    Lahirnya Judo
Judo adalah salah satu cabang beladiri yang berasal dari Jepang dan telah menjadi olahraga populer di dunia saat ini. Judo diciptakan oleh Prifesssor Jigoro Kano atau Maha Guru Kano pada tahun 1882.
Judo yang diciptakan oleh almarhum Jigoro Kano tahun 1882 disebut juga “Nippon Den Kodokkan”. Untuk menjaga timbulnya aliran judo yang baru selain ciptaan Jigoro Kano maka dalam Anggaran Dasar Internasional Judo Federation (IJF) telah dicantumkan bahwa IJF mengakui hanya diciptakan oleh Jigoro Kano sebagai judo.
Jujitsu juga disebut Yawara atau Taijutsu. Jujitsu adalah sebagai induk dari judo, sebenarnya salah satu dari Bujutsu atau seni bela diri tradisional Jepang yaitu perkelahian tangan kosong. Sumber ilmu ini berasal dari suatu aduan tenaga pada zaman kuno di Jepang.
Jigoro Kano pada usia 18 tahun ingin menjadi kuat dengan cara mempelajari dua aliran jujitsu yaitu: 1. Tenjin Shinjo Ryu, dengan berguru pada Hachinosuke Fukude dan Masatomo Iso. 2. Kito Ryu, dengan berguru pada Tsenetoshi Iikubo. Selain mempelajari kedua aliran tersebut, beliau mempelajari juga  aliran-aliran lainnya dan mengumpulkan serta menyaring bagian-bagian yang baik dari setiap aliran.
            Bertahun-tahun beliau membandingkan dengan teori-teori dan mencoba dengan praktek dan berusaha supaya dapat dilakukan sebagai pengembleng rohani dan jasmani serta latihan untuk menentukan menang atau kalah.


B.      Maksud dan tujuan judo
            Kata judo pada mulanya ditulis dengan dua huruf cina atau kanji dibaca judo. Kata judo terdiri dari dua suku kata yaitu  Ju dan Do. Ju berati kelembutan atau gentleness atau memberi jalan atau giving way dan Do berarti jalan atau cara.Jadi judo berarti cara yang lembut atau halus .
            Arti kelembutan disini ialah apabila seseorang yang lebih kuat mendorong saya dengan seluruh kekuatannya dan saya melawan dengan kekuatan saya maka tentu saya akan kalah atau jatuh.Untuk bisa mengalahkannya,saya akan mundur atau melangkah kesamping sambil menarik orang tersebut searah dengan arah dorongannya sehingga dengan demikian orang tersebut akan kehilangan keseimbangannya,pada saat itulah saya dengan mudah dapat melempar atau membanting dia dengan satu teknik lemparan.
            Dengan olahraga judo,tujuan membanting lawan hanya sebagaisalah satu cara untuk mengalahkan atau memperoleh kemenangan sesuai peraturan permainan atau pertandingan ;lahraga judo yang telah ditentukan IJF , jadi bukan untuk menyakiti,mencederai atau menghancurkan lawan.





C.    Perkembangan Judo
Nama judo tidak lain dari jujitsu yang diubah.beliau berpendapat bahwa jujitsu dari dahulu kala tidak lebih dari satu bujutsu yang hanya melatih cara semacam penyerangn atau perlindungan saja. Tetapi judo yang disempurnakan dari jujitsu,walaupun bentuk randori dari kata serupa dalam cara latihan jujitsu tetapi yang menadi tujuan pokok atau utama judo ialah “Jalan Kebajikan“. Maka untuk mengembangkan Do daripada jutsu (teknik)maka beliau memberi nam Judo. Dan Dojo tempat berlatih judo diberi nama Kodokan.
Arti Kodokan adalah panti yang menggembleng jasmani dan rohani melalui latihan judo supaya nantinya dapat menjadi manusia yang dapat mendarma baktikan dirinya untuk masyarakat dan dunia .
Pada waktu Jigoro Kano berumur 23 tahun ,beliau mulai mengajarkan judo dan murid pertamanya hanya 9 orang .Tempat berlatih yang diberi nama Kodokan Judo didirikan di Eisyoji,Kitainari Shintaya di Tokyo dengan dojo yang terdiri hanya 12 lembara tatami.Sejalan dengan perkembangan dojo yang dari hari ke hari muridnya brtambah banyak serta kemahiran murid – muridnya juga sangat maju dan memperlohatkan prestasi yang tinggi dalam pertandinga –pertandingan .     
Kehadiran judo sebagai bela diri baru, mengakibatkan banyak jago – jago atau pendekar – pendekar jujitsu yang kurang senag dan menantang murid – murid Jigoro Kano untuk bertanding atau duel. Pada suatu hari ajakan jago – jago jujitsu diterima oleh pejudo – pejudo Jigoro Kano antara lain Shiro Saigo dan sakujiro Yokoyama untuk bertanding atau duel dan hasilnya dimenangkan oleh para pejudo.Sejak pristiwa tersebut kehadiran judo mulai diakui,judo dan juitsu menjadi bersatu dan saling menghormati.
Pada tahun 1911,Jigoro Kano mendirikan Persatuan Olahraga Nasional Jepang dan terpilih menjadi ketua, kemudian dipilih lagi menjadi pengurus IOC.Beliau sering mengunjungi Eropa dan Amerika dan pada setiap kesempatan ia memperkenalkan Judo diberbagai negara. Murid – murid beliau juga banyak yang berjasa mengembangkan Judo keberbagai negara sehingga tidak ada lagi yang tidak mengenal  Judo di dunia.
Di Jepang Judo dipelajari disekolah – sekolah kemudian menadi mata pelajaran. Judo juga dipelajari di Sekolah Polisi sebagai salah satu pendidikan untuk melatih fisik,mental dan beladiri.

D.    Olahraga Judo di Indonesia
Judo mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1942 ketika tentara Jepang mulai menjajah Indonesia . Pada hari – hari tertentu tentara Jepang berlatih Judo dilingkungan asramanya. Lama kelamaan mereka bergaul dan bersahabat dengan orang – orang Indonesia dan mengajak berlatih judo. Karena tempat latihan adanya hanya dilingkungan asrama tentara Jepang, teman yang diajak belajar judo betul – betul selektif, jangan sampai membahayakan mereka.
Pada tahun 1949 berdiri perkumpulan judo peertama di Jakarta bernama  “Jigoro Kano Kwai “ yang dipimpin oleh J.D. Schilder (orang Belanda ).Perkumpulan tersebut berlatih di Gedung YMCA ,Jalan Nusantara ,Jakarta.Anggota perkumpulan judo terdiri dari berbagai lapisan antara lain pelajar,mahasiswa,umum,ABRI,anak – anak,dewasa,pria dan wanita.Selain belajar judo mereka juga belajar jujitsu.
Tahun 1951 berdiri pula perkumpulan judo di kota Medan yang dipimpin oleh orang Jepang bernama Moriwa Wada,tingkatan judo dan 4 dengan nama perkumpulan Jigoro Kano Kwai Medan. Di Surabaya berdiri pila perkumpulan yang dipimpin oleh Soichi Makino dengan nama Indonesia Umar  (Dan V )kemudian dilanjutkan oleh G.W.Pantow.
Pada tanggal 20 Mei 1955 di Bandung ,didirikan  perkumpulan judo yang diberi nama Judo Institut Bandung (J|IB )oleh Letkol.TNI.abbas Soeriadinata,Mayor TNI.Uluk Wartadiredja,Letkol TNI.D. Pudarto, Pouw Tek Siang dengan pelatih T. Oki Supriadi (Jepang ).
Tahun 1955 tepatnya pada tanggal 25 Desember 1955,dibentuk organisasi judo Indonesia yang diberi nama Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI ),sebagai organisasi judo tertinggi di Indonesia yang mengatur atau mengelola kegiatan judo secara Nasional dan Internasional. Pada tahun itu juga PJSI telah diakui oleh Komite Olympiade Indonesia sebagai Top Organisasi Judo Indonesia.

1.1             Teknik dasar Judo
Tujuan utama dari Judo adalah mengembangkan falsafah jiwa. Prof.Jigoro Kano yang menerangkan bahwa “seseorang yang bergabung dalam suatu kelompok bangsa harus bekerja sama secara damai demi tercapainya kesejahteraan masyarakat banyak. Untuk itu harus ada satu hubungan yang erat antara jiwa yang satu dengan yang lain dengan cara melakukan usaha yang terus-menerus.Untuk mencapai tujuan itu seseorang harus mengembangkan dirinya sendiri dulu agar bias bekerja sama dengan orang lain demi mencapai tujuan bersama.Manfaat yang timbul bukan hanya bersifat ekonomis namun juga yang bersifat moriil”.
Tujuan kedua dari Judo adalah perkembangan fisik. Dalam teknik bantingan, cekikan, kuncian, patahan dan teknik-teknik baku faktor fisik sangatlah penting.Kita dapat meraih hasil yang terbaik melalui latihan tersebut.
Tujuan ketiga dari Judo adalah pembelaan diri.Melalui latihan-latihan Judo kita dapat menghindari kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan.Dengan kata lain,olah raga Judo merupakan usaha menjaga diri dari bahaya yang akan menimpa kita.
Ikhtiar untuk mencapai ketiga tujuan tersebut yaitu perkembangan spiritual,kesegaran fisik dan pembelaan fisik yang dilakukan dengan penuh kesungguhan untuk mencapai tujuan yang baik tanpa melupakan bahwa kelembutan dapat mengatasi kekerasan adalah prinsip dasar olah raga Judo.
Teknik bantingan judo (nage waza) dapat dibagi menjadi teknik berdiri (tachi waza) dan teknik menjatuhkan diri (sutemi waza). Teknik berdiri dibagi lagi menjadi teknik tangan (te waza), teknik pangkal paha (koshi waza), dan teknik kaki (ashi waza). Teknik menjatuhkan diri dibagi lagi menjadi teknik menjatuhkan diri ke belakang (ma sutemi waza) dan teknik menjatuhkan diri ke samping (yoko sutemi waza).
Teknik kuncian judo (katame waza) dapat dibagi menjadi teknik menahan (osae waza atau osaekomi waza), teknik jepit (shime waza), dan teknik sambungan (kansetsu waza).
Teknik menyerang (atemi waza) dengan tendangan atau pukulan bahkan dengan senjata pisau atau pedang kadang digunakan untuk latihan bagi judoka tingkatan tinggi, walaupun dalam pertandingan resmi hal tersebut dilarang,demikian pula pada saat latihan bebas (randori).

A.                Teknik bantingan (teknik berdiri)
o   Sapuan lutut - hiza guruma
o   Jegal dari belakang - o soto gari
o   Jegal dari depan - 'ko uchi gari
o   Sapuan samping - deashi barai
o   Bantingan paha - uchi mata
o   Bantingan pangkal paha memutar - o goshi
o   Bantingan pangkal paha angkat - surikomi goshi
o   Bantingan pangkal paha sapuan - harai goshi
o   Lemparan bahu - seoi nage
o   Menjatuhkan tubuh - tai otoshi
o   Lemparan guling belakang - tomoe nage

B.  Teknik kuncian (teknik berbaring)
Teknik kuncian (katame waza) disebut juga teknik berbaring (ne waza) karena teknik ini dilakukan ketika seorang judoka atau lawannya berbaring menghadap ke atas atau ke bawah.
o   Kuncian pinggang - kesa gatame
o   Kuncian bahu - kata gatame
o   Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame
o   Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame
o   Kuncian belakang - kataha jime
o   Kuncian kalung - okuri eri jime
o   Kuncian tangan - ude garami
o   Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame

C.  UKEMI
Ukemi secara literal bermakna “menerima (bersama dengan seluruh tubuh)”. Ukemi adalah bagian dari olah gerak seorang “uke” atau penerima tehnik. Sebagaimana praktisi aikido belajar strategi
tentang bagaimana menghadapi dan melumpuhkan serangan, maka praktisi juga belajar cara mengantisipasi bila menerima tehnik aikido, belajar strategi untuk terjatuh.
Tehnik ukemi terbagi menjadi 3 bagian besar: Mae Ukemi, Ushiro Ukemi dan Yoko Ukemi. Mae Ukemi adalah cara menyalurkan tubuh uke ketika menerima lemparan ke arah depan uke. Ushiro ukemi adalah cara menyalurkan tubuh uke ketika menerima tehnik aikido yang melemparnya ke belakang. Sedangkan yoko ukemi adalah cara menyalurkan tubuh menerima tehnik lemparan atau bantingan.
Ukemi menjadi salah ketrampilan dasar untuk memahami prinsip-prinsip berlatih aikido, sehingga semakin tinggi ketrampilan aikido seseorang, maka seharusnya semakin tinggi pula ketrampilannya dalam melakukan ukemi.
Dalam berlatih tehnik bebas atau jiyuwaza, seorang uke harus bisa dan siap untuk menerima tehnik apapun yang disalurkan kepadanya. Pada intinya, uke harus siap jatuh kapanpun, dan ia terhindar dari cidera.
Di dalam kehidupan nyata, ukemi sangat penting untuk mengajarkan bahwa orang harus bersiap untuk jatuh kapanpun, dan cepat bangun setelah jatuh. Banyak orang yang tidak siap jatuh di kehidupan nyata, sehingga ketika tertimpa masalah yang berat hingga terpuruk, mereka tiada sanggup untuk segera bangun dan membangun hidup baru.
Kita lihat di sekeliling, bagaimana masalah dikehidupan sehari-hari seperti masalah ekonomi, musibah bencana alam, ketika datang dalam sekejap saja mampu memporakporandakan segi-segi kehidupan. Sebagian orang mampu bertahan, sebagian yang lain jatuh stress.
Ukemi, lebih jauh, bukan hanya ketrampilan fisik yang perlu senantiasa diasah, namun juga mencakup aspek mental dalam menerima kejatuhan oleh karena suatu permasalahan berat.

D.  Posisi jatuh dan berguling
Menguasai posisi ini memungkinkan untuk melindungi diri sendiri ketika dijatuhkan atau dibanting lawan dan mengurangi ketakutan ketika dilempar oleh lawan.
a.     Jatuh ke belakang (ushiro ukemi)
Kaki disatukan dan tangan juga disatukan, jatuhkan punggung ke matras dengan tangan lurus di samping tubuh dan telapak tangan menyentuh lantai untuk menahan jatuh. Lindungi bagian belakang kepala dengan menyentuhkan dagu ke tubuh.

b.  Jatuh ke samping (yoko ukemi).
Dari posisi berdiri, jatuhkan diri ke belakang, angkat kedua kaki satu persatu, kemudian angkat kedua tangan di depan tubuh. Berguling ke kanan (atau kiri) matras dengan kepala tetap dilindungi agar tidak menyentuh lantai. Kemudian tahan tubuh dengan tangan dan telapak tangan kanan (atau kiri).

c.   Jatuh ke depan (mae ukemi).
Jatuhkan diri ke depan dengan kedua telapak tangan di depan muka, sikut ditekuk. Jatuh tertelungkup dengan ditahan oleh kedua tangan, badan diluruskan, otot perut dikencangkan, dan tahan tubuh dengan ditahan oleh kedua tangan dan jari kaki (lutut diangkat).
d.  Berguling ke depan (mae mawari ukemi).
Berguna pada saat dilemparkan oleh lawan. Dari posisi berdiri, kaki kanan dimajukan telapak tangan kiri disentuhkan ke lantai. Bahu kanan kemudian dilemparkan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ini dilakukan bersamaan dengan kedua kaki menjejak lantai dan berguling ke depan. Kedua kaki dan tangan hendaknya menyentuh lantai secara bersamaan.

E.   Teknik Dasar Pelanggaran
A.  Teknik Terlarang
Teknik-teknik atau waza yang berbahaya tidak diijinkan penggunaannya. Total teknik terlarang berjumlah 31 (32 untuk perempuan). Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran, pertandingan dihentikan sejenak dan kedua judoka kembali ke garis masing-masing.
        Pelanggaran ringan (shido) adalah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya. Judoka diberi peringatan awasete chui jika melakukannya untuk kedua kalinya. Pelanggaran ini memiliki nilai berkebalikan dengan satu koka. Beberapa tindakan yang akan mendapat peringatan:
1       Seorang judoka kehilangan semangat bertarung dan tidak menyerang selama lebih dari 30 detik
2       Melepas ikat pinggang lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa izin dari juri
3       Melilit tangan lawan dengan ujung ikat pinggang (atau ujung baju)
4       Memelintir atau berpegang pada ujung lengan baju maupun celana lawan
5       Memasukkan bagian seragam lawan manapun ke dalam mulut (menggigit seragam lawan)
6       Menyentuh wajah lawan dengan bagian tangan atau kaki manapun
7       Menarik rambut lawan
8       Mengunci telapak tangan lawan dengan telapak tangan sendiri selama lebih dari 6 detik dalam posisi berdiri
       Pelanggaran kecil (chui) adalah peringatan untuk pelanggaran yang lebih berat dari pelanggaran ringan. Pelanggaran ini memiliki efek negatif sebesar yuko Beberapa contohnya sebagai berikut:
1         Memasukkan bagian kaki manapun ke seragam lawan, baik ikat pinggang maupun jaket, selama kuncian dilakukan lawan
2         Mencoba mematahkan jari lawan untuk melepaskan genggaman lawan
3         Menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut untuk lepas dari cengkeraman lawan
       Pelanggaran berat (keikoku) adalah pelanggaran yang dapat dikenai sanksi dan teguran keras. Judoka yang melakukan pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua pelanggaran kecil memungkinkan dikenainya sanksi yang sama. Contoh pelanggaran-pelanggaran berat:
1       Mengunci lengan lawan (kansetsu waza) di manapun selain di sikut
2       Menarik lawan yang tergeletak menengadah ke atas di lantai dan kemudian membantingnya kembali
3       Seorang judoka melakukan tindakan berbahaya apapun yang bertentangan dengan jiwa judo.
        Pelanggaran serius (hansoku make) adalah pelanggaran yang dapat membuat seorang judoka didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran yang sangat berat sehingga membahayakan baik lawannya maupun orang lain. Empat kali peringatan (shido) juga dapat dikenai sanksi ini.



TUGAS MAKALAH SEJARAH DAN TEKNIK DASAR DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO

TUGAS MAKALAH
SEJARAH DAN TEKNIK DASAR DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO



Disusun oleh:

·         MISBAHUDDIN (1231040048)
·         NUR ALAM         (1231040049)
·         ZAENAL              (1231040050)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAHAAN
UNIVERSITAS NEGRI MAKASSSAR







KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahi rabbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“ Tehknik Dasar Judo”.
            Keberhasilan penyusunan makalah ini juga tidak terlepas dari hasil kerja keras kami dan di samping itu pula atas dukungan dan bantuan yang berupa moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu kami  selaku penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih kepada:pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung telah terlibat dalam pembuatan makalah “ Tehknik Dasar Judo dan sejarah judo”.
                                                                       


                                   
                                                                                                       Makassar 15 juni 2014



















BAB  I
PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang
Dalam mempelajari Judo kita harus betul-betul menguasai teknik dasar dan peraturan yang berlaku. Olahraga Judo mengenal dua kata macam bentuk latihan,yaitu: Kata dan Randori.Kata adalah suatu system latihan yang meliputi teknik-teknik berupa bantingan,kuncian,cekikan,patahan dan menyerang bagian-bagian tubuh yang berbahaya. Randori  adalah latihan bebas mengenai semua yang diajarkan memalui latihan Kata yang dipraktekkan dalam bentuk menyerang dan bertahan.
Judo terdiri dari dua suku kata, yaitu JU dan DO. JU berarti halus atau lembut, sedangkan DO adalah cara atau jalan. Jadi arti kata Judo adalah “cara halus atau jalan yang lembut”, sedangkan jujitsu adalah “teknik yang halus”. Pembagian teknik Judo secara garis besar, teknik dalam olahraga beladiri Judo dibagi atas tiga bagian besar. Masing-masing bagian ini kemudian dipecah lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Ketiga bagian teknik utama tersebut yaitu:
1.     Nange Waza ( teknik melempar), terdiri atas dua bagian: Tachi Waza, yaitu teknik melempar sambil berdiri. Sutemi Waza, yaitu teknik melempar sambil menjatuhkan diri.
2.      Katame Waza (Teknik permainan bawah), terdiri atas 3 bagian: Osekomi Waza, yaitu teknik kuncian Shime Waza, teknik patahan sendi.
3.     Atemi Waza (Teknik memukul atau menendang), terdiri 2 bagian: Ude Ate, yaitu menyerang dengan tangan Ashi Ate, yaitu menyerang kaki.

1.2            Identifikasi Masalah
Bagaimana cara memperaktikan tehnik dasar-dasar Yudo.

1.3            Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.     Memaparkancara-cara yang benar dalam tehknik dasar Yudo.
2.     Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Yudo.
3.     Menambah wawasan bagi penulis.


DAFTAR PUSTAKA
http://cabang-olahraga-olahraga.blogspot.com/2012/07/tekhnik-judo.html?m=1
http://cabang-olahraga-olahraga.blogspot.com/2012/04/sejarah-judo.html?m=1
http://olahragajudo.blogspot.com/?m=1
                                                                                                                                         





PENGERTIAN dan SEJARAH PERKEMBANGAN BULU TANGKIS di DUNIA

PENGERTIAN dan SEJARAH PERKEMBANGAN BULU TANGKIS di DUNIA

PENGERTIAN BULU TANGKIS
   Bulu tangkis adalah suatu permainan yg menggunakan sebuah raket dan shuttlecock yg di pukul melewati sebuah net. Permainan ini berlaku untuk siapa saja, dengan bentuk tunggal (single) juga dengan ganda ( double ) dan dengan ganda campuran ( mixed double ).

SEJARAH PERKEMBANGAN BULU TANGKIS DI DUNIA
   Bulu tangkis sudah di kenal sejak abad 12 di England, juga ada bukti bahwa pada abad ke 17 di polandia permainan ini di kenal dengan nama “Battledore dan shuttlecock”.Di sebut Battledose karna pemukulan dengan pemukul kayu yg di kenali dengan nama “Bat atau Batedor”. Bulu tangkis sudah di mainkan di eropa antara abad ke 11 dan ke 14. Cara permainannnya adalah pemain di haruskan untuk menjaga bola agar tetap dapat di mainkan selama mungkin( poole, james,2011:2 ). Battledore dan Shuttlecock di mainkan di ruangan besar yang di sebut dengan “Badminton House” di Gloucestershire, England selama tahun 1860-an. Nama badminton di ambil dari nama kota badminton tempat kediaman Duke of Beafort. Nama Bulu tangkis menggantikan Battledore dan shuttlecock untuk Indonesia karna bola yg di pukul di ambil dari rangkaian bulu itik berwarna putih dan cara di pukulnya di tangkis atau di kembalikan ( poole, james,2011:2 ).
   Dewasa ini permainan bulu tangkis di dukung oleh Federasi Bulu tangkis Internasional ( IBF). Sembilan Negara anggota mendirikan IBF pada tahun 1993 telah berkembang dengan Negara anggota sebanyak 120 negara yg tersebar luas ( poole, james,2011:2 ). Kejuaraan yg di dukung oleh IBF adalah kejuaraan Dunia Bulu tangkis Thomas Cup untuk putra Uber Cup untuk putri sedangkan kejuaraan dunia Perorangan,Campuran, di selenggarakan dalam ajang Sudirman Cup dan Grand Prix.
   Peraturan permainannya pertama kali di tegaskan pada 1877 di perbaharui 1877 dan di perbaharui lagi tahun 1890. Tahun 1901 bentuk dan ukuran lapangan seperti yg berlaku sekarang sudah mulai di pakai.
   Kejuaraan All England pertama kali di adakan ada tahun 1897. Keberhasilan penyelenggaraan kejuaraan ini merupakan perangsang bagi tersebarnya permainan bulu tangkis seluruh dunia. Persatuan bulu tangkis Irlandia di dirkan pada tahun 1889 dan mengadakan ke juaraan yg pertama tahun 1902 dan tahun 1903 mengadakan pertandingan internasional yg pertama antara inggris dan irlandia.  Di Skotlandia olahraga bulu tangkis pertama kali di mainkan di Aberdeen tahun 1907, dan tahun 1911 di bentuk persatuan olahraga bulu tangkis di skotlandia. The Badminton Gazette merupakan jurnal resmi dan perkumpulan bulu tangkis inggris, di terbitkan pertama kali tahun 1907 ( pooole, james,2011:4 ).
   Turnamen-turnamen pertama ini sangat berperan untuk memperkenalkan olahraga ini ke Negara-negara lain. Tahun 1925 dan1930 sebuah tim dari inggris mengadakan tour perkenalan ke Kanada, dan dengan demikian mereka menyebarkan bibit-bibit bulu tangkis di Amerika serikat dan Kanada. Perkumpulan bulu tangkis Kanada di dirikan pada tahun 1931 dan perkumpulan bulu tangkis Amerika serikat di dirikan pada tahun 1936. IBF ( INTERNATIONAL BADMINTON FEDERATION ) Di dirikan tahun 1934 dan usulkan agar membantu di galakannya permainan bulu tangkis sebagai permainan Internasional.
   Untuk itu Sir George Thomas, seorang pemain Inggris dan pemegang administrasi perkumpulan bulu tangkis inggris yg berpengaruh menyumbangkan piala yg kemudian di sebut Thomas Cup untuk di perebutkan anggota-angota IBF ( Poole, James, 2011:5 )
   Perkembangan permainan ini terhenti pada perang dunia ke ll ( 1939-1945 ) dan pada tahun 1948 pertandingan pertama untuk memperebutkan Thomas Cup di mulai di ikuti 10 negara. Indonesia berhasil merebut piala Thomas ini pertama kali tahun 1958 di pertahankan tahun 1961 dan tahun-tahun berikutnya Indonesia selalu menjadi raja pada perebutan piala Thomas ini sampai China bias mematahkan supermasi Indonesia atas piala Thomas pada tahun 1980-an ( Poole, James, 2011: ).
   Pada tahun 1950 Mrs.H.S. Uber yg di sebut sebagai pemain ganda terbaik dunia sudah saatnya pemain putrid ikut ambil bagian dalam pertandingan Internasional. Ia menyumbangkan sebuah piala yg akan di perebutkan oleh pemain putrid untuk tingkat dunia. Dan pada tahun 1957 untuk pertama kalinya piala itu di perebutkan oleh para pemain putri dan terkenal dengan nama piala Uber, di perebutkan tiga tahun sekali ( Poole, James, 2011:5 ).
   Pemain-pemain terbaik dunia kebanyakan dari dunia timur. Negara-negara Thailand, Malaysia dan Indonesia merupakan raksasa dari cabang bulu tangkis pada era 20 sebelum dominasi Negara-negara tersebut di patahkan oleh Negara-negara Asia Timur seperti China dan Korea (Poole, James  2011:5 ).
   Olahraga yg menggunakan raket dan bola ini juga pernah berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu . Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianziyang melibatkan pengguna bola tapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan ini di mainkan oleh anak-anak di sebut dengan battledores atau shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat. Ini cukup popular di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Dan kemudian menjadi permainan anak-anak setempat.
   Olahraga kompetitif bulu tangkis di ciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad 19 saat mereka menambahkan jarring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh karna itu kota Pune di kenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan ini juga di kenal sebagai permainan Poona. Para tentara itu kembali membawa permainan ini ke Inggris pada tahyn 1850-an. Olahraga ini mendapatkan namanya sekarang pada 1860 dalam sebuah pamphlet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan inggris, berjudul “Badminton Battledore-a new game” ( Bulu tangkis sebuah permainan baru)”. Ini melukiskan permainan tersebut di mainkan di gedung Badminton ( Badminton House), estate Duke of Beafort’s di Gloucestershire, inggris. Rancangan peraturan yg pertama, di tulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis di bentuk pada tahun 1893.

   Sedangkan kok dengan raket dari papan sebagai pemukulnya, merupakan permainan kuno. Permainan bulu tangkis modern mungkin di ciptakan di Badminton House pada tahun 1870-an. Ada sejarah lain yg mengatakan bahwa bulu tangkis juga di mainkan oleh para perwira Angkatan Darat inggris di India pada kira-kira waktu yg sama dan sepertinya juga berasal dari sana. Sehingga ada dua pendapat mengenai sejarah awal mulanya Bulu Tangkis, ada yg mengatakan dari India dan ada pula yg mengatakan dari Inggris.